Senin, 22 November 2010

Curahan hati

Sebuah pengakuan yang akan saya utarakan, saya rasakan, saya sesalkan , saya pikirkan tak henti, kesalahan terbesar yang saya lakukan. esok ketika saya bangun dari mimpi saya yang ingin saya lakukan adalah melupakan semua.saya ingin menikmati indahnya hidup, ingin merasakan , ingin lebih dewasa, ingin berubah, menjadi seseorang yang bisa mengambil keputusan baik dalam hidupnya. tidak ingin menjadi anak kecil yang cengeng yang terbiasa melakukan sesuatu yang buruk di dalam hidupnya.

2 komentar:

  1. hmm..........semangadd yahh....
    tau ga... kenapa kaca spion kecil, sedangkan kaca mobil lebar dan luas...??
    karna apapun masa lalu kamu tidaklah begitu penting... karna masa lalu sudah berlalu...dan tidak akan bisa di ulang kembali... sedangkan kaca depan lebar...karna masa depan kamu terbentang luas...kamu bisa memilih...menggapai masa depan yang bahagia..,menikah dengan pria yang baik,travell keliling dunia,menikmati alam..melintasi bukit2 dengan sepeda di belahan dunia lain,melihat taman bunga di hokkaido... keindahan Aurora di finland. apapun keinginan hati kamu... semuanya ada d tangan kamu... maka mulailah petualangan mu dengasn semangad...!!

    BalasHapus
  2. Indahnya hidup dengan agama. Indah bila bertemankan orang soleh. Dikelilingi dengan suasana agama dan meresap ketenangan jiwa. Kata-kata terpatri bersama, mengejar cinta dan cita-cita demi yang Maha Satu.

    Pertemuan itu urusan Allah. Sudah dicatat sejak awal lagi. Tetapi prinsipnya tetap satu dan satu itulah yang wajib difahami. Orang yang baik berhak mendapat kehidupan yang baik. Cuma sekali-sekali sahaja Allah menguji orang yang baik mendapat kehidupan yang susah seperti derita kehidupan Nabi Lut mendapat isteri yang jahat dan Asiyah yang bersuamikan Firaun laknatullah.


    Hikmah takdir ini tidak boleh diperdebat.

    Jika takdirnya bahagia, terimalah sebagai ujian. Jika takdirnya pahit, terimalah sebagai obat. Katalah, andai sudah berusaha menjadi orang yang baik dan telah pun memilih jalan yang baik, tetapi jika takdirnya bermasalah, teruslah bersabarlah. Dan bersangka baik dengan Allah SWT.

    “Aku menurut sangkaan hamba kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila dia ingat kepadaKu. Jika dia ingat kepadaKu dan dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu.....” (Sahih Bukhari)


    Katakan pada diri bahawa itulah jalan yang ditentukan oleh Allah untuk meraih syurga bersama. Maka rebutlah pahala sabar dan redha seperti sabar Nabi Lut dan Nabi Ayyub merentas onak duri kehidupan.

    Sejujurnya takdir pertemuan dan perpisahan dalam roda pusingan kehidupan menagih kemesraan, kasih sayang dan remuk rindu sesama hamba. Belajarlah memahami hikmah di sebaliknya. Itu yang terbaik.


    Anyamlah buih-buih di laut demi membuktikan azam dan semangat yang tinggi tanpa mengusik keaslian pantai.

    BalasHapus